Bila Kristus mati bukan untuk siapa-siapa, maka Dia datang tanpa tujuan yang spesifik untuk menyelamatkan manusia yang ini atau yang itu. Keselamatan benar-benar merupakan pilihan manusia. Kristus mati hanya untuk membuka jalan kepada Tuhan. Di kayu salib, Dia hanya bisa berharap bahwa manusia akan berbalik kepada-Nya. Jika Allah menghendaki dan membantu kita, maka kita dimudahkan meraih apa yang kita harapkan. Namun jika tidak, maka harapan tinggal harapan. Sehigga ketika seseorang mengharap sesuatu dari orang lain, hendaklah ia hanya melihat orang lain itu sebagai sebab, dan dia menggatungkan harapannya hanya kepada Allah yang menentukan siapa yang berhak 2.Beribadah kepada Allah. Melaksanakan perintah Allah untuk menyembah-Nya sesuai dengan perintah-Nya. Seorang muslim beribadah membuktikan ketundukkan terhadap perintah Allah. 3.Berzikir kepada Allah. Mengingat Allah dalam berbagai kondisi, baik diucapkan dengan mulut maupun dalam hati. 4.Berdo’a kepada Allah. Memohon apa saja kepada Allah. 1. setiap manusia mempunyai derajat yang sama, yang membedakan hanya ketakwaan. 2. Derajat yang mulia bukan terletak pada kecanggihan akal yang dimiliki sesorang, melainkan terletak pada kualitas ketakwaan kepada Allah SWT. Karena dengan kualitas ketakwaan yang baik akan menjadikan derajat manusia mulia disisi-Nya.
“ Hai manusia, kamulah yang sangat butuh kepada Allah; dan Allah Dialah yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji .” (QS. Fathir: 15) -Jadi sebisa mungkin kita berusaha dengan tangan sendiri, bekerja dan berupaya dan mengurangi ketergantungan kepada mahluk
Tidak, berharap kepada Allah bukan berarti kita tidak perlu berusaha. Sebagai manusia, kita diwajibkan untuk berusaha sekuat tenaga dalam hal apapun. Berharap kepada Allah berarti kita menyadari bahwa semua hasil usaha kita bergantung pada kehendak dan keputusan-Nya. Dalam berusaha, kita harus mengandalkan Allah dan mengikuti petunjuk-Nya. 3. Saat itu keadaan manusia disesuaikan dengan amal selama hidupnya. Sekecil apapun perbuatan di dunia akan diberi balasan oleh Allah SWT.. A. Mendorong manusia untuk meyakini kehidupan akhirat lebih baik. B. Hati-hati dalam bertindak karena segala amal dimintakan pertanggungjawaban. C. Untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah Swt. 2.3 Allah Maha Kuasa Dunia ada bukan karena suatu kebetulan, tapi karena Allah menciptakannya. Manusia adalah salah satu dari ciptaan Allah. Kepada manusia, Allah memberi akal budi sehingga manusia dapat menciptakan lampu, radio, telepon, mesin uap, dan sebagainya. Segala sesuatu yang diciptakan Allah pada dasarnya adalah baik. Xhc0.
  • smm5r5tyzc.pages.dev/470
  • smm5r5tyzc.pages.dev/56
  • smm5r5tyzc.pages.dev/236
  • smm5r5tyzc.pages.dev/429
  • smm5r5tyzc.pages.dev/300
  • smm5r5tyzc.pages.dev/199
  • smm5r5tyzc.pages.dev/494
  • smm5r5tyzc.pages.dev/120
  • berharap hanya kepada allah bukan manusia