Rancière melihat karya sastra juga bersikap politis tepat di dalam interpretasi ruang publik yang begitu beragam yang akhirnya mengubah perspektif publik. Berangkat dari hal ini, bagaimana Saksi Mata menawarkan bentuk estetika melalui disensus terhadap struktur politik maupun estetik, dengan migrasinya guna mengguncang kekuasaan kedua rezim?
Hidup Quotes. “Hidup sungguh sangat sederhana. Yang hebat-hebat hanya tafsirannya.”. “Kalau mati, dengan berani; kalau hidup, dengan berani. Kalau keberanian tidak ada, itulah sebabnya setiap bangsa asing bisa jajah kita.”. “Orang bilang ada kekuatan-kekuatan dahsyat yang tak terduga yang bisa timbul pada samudera, pada gunung berapi Read writing from Yohanna Valerie on Medium. A "writer" who loves to write, and still has a lot to learn. Every day, Yohanna Valerie and thousands of other voices read, write, and share important stories on Medium. Esai ; Ketika jurnalisme dibungkam, Sastra harus bicara (1997). Non-fiksi ; Cara Bertutur dalam Film Indonesia: Menengok 20 Skenario Pemenang Citra FFI 1973 -1992 (skripsi, IKJ, 1997), Surat dari Palmerah (2002), Affair obrolan tentang Jakarta (2004), Sembilan Wali dan Siti Jenar (2007), Kentut Kosmopolitan (2008). Judul : Saksi Mata Penulis : Seno Gumira Ajidarma Penerbit : Bentang Pustaka Tahun terbit : Cetakan pertama, April 2016 ISBN : 978–602–291–190–6 “Ketika jurnalisme dibungkam, sastra Meski begitu, dalam beberapa tahun terakhir, apa yang disebut sastra identik dengan kemuraman, senja, hujan, dan hal-hal dengan nada serius semacam itu. Pada kutub lain, sastra dibebani kredo ketika jurnalisme dibungkam, sastra harus bicara. Efeknya, tak sedikit karya sastra yang terus menerus berupaya melaporkan fakta sembari berpihak kepada